Minggu, 14 Desember 2014

Pro dan Kontra Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak



Pro-Kontra Mahasiswa tentang Harga BBM
JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) disikapi beragam oleh masyarakat. Suara mahasiswa pun tidak sama.
Bagi sebagian mahasiswa, kenaikan harga BBM ini dianggap wajar. Mahasiswa STMIK, Aisyah Anis Azkia, misalnya, berusaha menanggapi positif hal tersebut. Dia yakin pemerintah pasti memiliki tujuan yang baik melalui kebijakan ini.
"Harganya naik Rp2.000. Kalau kemudian manfaatnya lebih dari Rp2.000 kan masyarakat juga yang senang. Terutama, masyarakat yang kurang mampu. Toh, harga BBM enggak memengaruhi biaya kuliah," katanya saat berbincang dengan Okezone, Selasa (18/11/2014).
Hal serupa dikatakan Mayang Sariningbumi. Mahasiswi President University ini menganggap masyarakat Indonesia sudah terlalu boros dalam mengonsumsi sumber daya.
"Reversi minyak Indonesia hanya 48 persen. Coba bayangkan, dari 100 barel minyak yang dikonsumsi, Indonesia hanya dapat 48 barel minyak baru. Jadi kalau harganya mahal, kan orang bisa lebih hemat juga memakainya," kata dia.
Tetapi, kata Mayang, seharusnya kenaikan harga BBM ini diimbangi dengan perbaikan di berbagai bidang. Misalnya, membuat transportasi umum menjadi nyaman sehingga lebih banyak orang tertarik menggunakannya.
"Masalahnya, kebanyakan transportasi umum itu kotor, belum lagi orang sembarangan merokok," tambahnya.
Sementara bagi Winda Budi Utami, kenaikan harga BBM adalah tindakan ekstrem. Di tengah turunnya harga minyak dunia, pemerintah justru menaikkan harganya.
"Tekor juga kalau beli premium dengan harga segitu. Karena kan uang jajan enggak naik, jadi pengeluaran semakin banyak. Biasanya ke kampus pulang pergi isi Rp15 ribu dapat 2,3 liter, sekarang harus bayar Rp20 ribu," ujar mahasiswa jurusan teknik informatika itu.




Sumber : http://lnk.splashurl.com/Xq6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

animasi bergerak gif
Just Say HELLO !!!